Pulang Pergi Pangkep-Makassar (Jilid 1)

Berbicara tentang perjalanan “naik-turun” Pangkep-Makassar, ternyata banyak dilakukan oleh orang-orang Pangkep. Jarak kota Pangkajene ke perbatasan Kota Makassar, hanya berdurasi kurang dari satu jam perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Walau pun bukan hanya tentang perjalanan pulang-pergi sehari-dua hari, tetapi frasa “naik-turun Pangkep-Makassar” juga bermakna untuk yang melakukan perjalanan ini pada setiap akhir pekan. Perjalanan di akhir pekan, kebanyakan dilakukan oleh para mahasiswa yang berkuliah atau orang muda yang bekerja di Makassar sedangkan rumah dan keluarganya berada di Pangkep.

Berbeda dengan mahasiswa atau pekerja yang kampung halamannya berada di kabupaten yang relatif jauh, pulang ke rumah mungkin baru bisa dilakukan sekali dalam beberapa bulan. Buku Pulang Pergi Pangkep-Makassar ini mencoba merekam perjalanan penulis dalam ikhtiarnya pulang ke Pangkep, tempatnya lahir, tumbuh, dan kemudian meninggalkannya lebih 10 tahun untuk merantau belajar ke pulau seberang. Kepulangan setelah merantau tidak pernah mudah. Buku ini mengarsipkan perjalanan terhubung dan beradaptasi kembali dengan kampung halaman.