DESKRIPSI BUKU

Sebuah Dunia yang Bukan Lagi Milik kita
Rp80.000
Penulis : Andi Batara Al Isra
ISBN : 978-623-89457-7-1
Cover : Soft Cover
Halaman : 111 Halaman
Ukuran : 13 x 19 cm
Sebuah Dunia yang Bukan Lagi Milik Kita adalah sebuah buku puisi yang merekam perasaan kehilangan, perubahan, dan perjalanan waktu yang tak terelakkan. Buku tersebut mencerminkan gagasan bahwa segala sesuatu yang telah berlalu bukan lagi milik kita —baik itu kenangan pribadi, peristiwa sejarah, atau bahkan sebuah masa di dunia (dalam konteks buku ini, dunia sebelum pandemi) yang mengubah banyak aspek kehidupan.
Salah satu inspirasi utama dalam buku ini adalah pengalaman pribadi Batara selama menjalani masa lockdown di Aotearoa, Selandia Baru. Lockdown yang awalnya terasa membatasi justru membuka pintu menuju eksplorasi batin yang lebih dalam. Melalui medium puisi, dia menuangkan kegelisahan akan dunia yang terasa semakin tak dapat digenggam. Pandemi menciptakan tatanan baru, di mana pertemuan virtual menjadi norma, bahkan setelah pembatasan fisik tak lagi berlaku. Ironisnya, teknologi yang memungkinkan kedekatan justru menciptakan jarak yang tak kasat mata.
Selain eksplorasi kata, Sebuah Dunia yang Bukan Lagi Milik Kita juga menghadirkan foto-foto yang diambil selama pandemi di Aotearoa. Foto-foto tersebut bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian dari upaya pengarsipan sederhana terhadap dunia yang telah berubah. Setiap foto dipilih dengan penuh pertimbangan, bukan hanya karena visualnya, tetapi juga karena narasi yang tersirat di dalamnya. Seperti halnya puisi, setiap gambar dalam buku ini memiliki makna yang bisa ditafsirkan berbeda oleh tiap pembaca.
Lebih dari sekadar kumpulan puisi, buku ini adalah rekaman perasaan dan refleksi terhadap kehidupan sosial-budaya yang terus mengalami pergeseran. Puisi-puisi di dalamnya berbicara tentang kehilangan, baik dalam skala kecil maupun besar —dari kehilangan momen-momen kecil yang dulu dianggap remeh, hingga hilangnya cara hidup yang telah menjadi kebiasaan. Buku ini juga menyiratkan bahwa meski dunia terus berubah, manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan menemukan makna baru dalam setiap perubahan.